Perjalanan Greysia/Apriyani Rebut Emas
Ganda putri bulu tangkis Indonesia Gresyia Polii/Apriyani Rahayu mengukir sejarah baru merebut medali emas Olimpiade pertama. Berikut ini profil mereka dan perjalanan merebut medali emas.
Selama keikutsertaan Indonesia, belum ada satu pun pemain ganda putri bulu tangkis yang berhasil merebut medali emas.
Rekor puluhan tahun itu pun akhirnya terpatahkan setelah Greysia/Apriyani
mengalahkan pasangan Tiongkok Chen Qing Chen/Jia Yia Fan dua set langsung 21-19 dan 21-15 di final Olimpiade Tokyo.
Bahkan merekalah satu-satunya penyumbang medali emas di Olimpiade Tokyo kali ini. Mereka juga tidak dibebankan medali emas karena nomor andalan Indonesia adalah ganda putra.
Publik pun tak mengenal dengan baik siapa Greysia Polii/Apriyani Rahayu karena keduanya belum menorehkan prestasi spektakuler.
Namun sang pelatih, Eng Hian berhasil menggembleng keduanya hingga menjadi juara Olimpiade.
Mantan pemian ganda putra ini berperan penting dalam karir kedua anak asuhnya itu. Pada 2016, Greysia Polii sempat patah semangat setelah pasangannya, Nitya Krisihnda Maheswari, mengalami cedera serius dan harus gantung raket.
Greysia yang gagal pada dua Olimpiade sebelumnya juga sempat berpikir untuk pensiun dini. Eng Hian yang kemudian membujuk Greysia untuk tetap berjuang sambil menemukan pasangan yang pas.
Kebetulan saat itu Apriyani mendapatkan promosi ke pelatnas senior bulutangkis Indonesia. Ia melihat sosok Apriyani memiliki kemampuan di atas rata-rata pemain se-usianya. Dia pun lantas memasangkannya dengan Greysia Polii.
“Cuma Apri yang datang ke saya waktu masuk pelatnas. Dia datang dengan cuma punya raket dan uang Rp200 ribu di tangan. Dia bilang dia mau jadi juara, terserah koh Didi (panggilan Eng Hiang) mau kasih program apa, saya siap," kata Eng Hian mengenang pertemuan pertamanya dengan Apriyani seperti dilansir laman badmintonindonesia.org.
"Itu dibuktikan sama dia, saat masih tidak punya duit sampai sekarang sih tidak ada yang berubah, dari segi latihan dan kemauan masih sama," kata Eng Hian yang dulu berpasangan dengan Flandy.
Meskipun terpaut 10 tahun, Greysia / Apriyanimembuktikan mereka mampu tampil saling mengisi di lapangan. Berbagai gelar juara telah mereka raih sejak saat itu seperti Thailand Open 2017, French Open 2017 hingga terakhir Thailand Open 2020.
Eng Hian sejak awal memang menargetkan anak asuhnya itu meraih medali emas Olimpiade, meski tidak dibebankan oleh PBSI.
Akhirnya keduanya pun berhasil merebut medali emas. Bahkan di penyisihan grup, mereka berhasil melibas ganda putri no 1 dunia asal Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota lewat perjuangan tiga set 24-22, 13-21, 21-8.
Siapa Greysia Polii
Greysia, atau sering dipanggil dengan sebutan Greys, merupakan wanita kelahiraan Jakarta pada 11 Agustus 1987. Saat ini, usia Greysia telah menginjak 33 tahun.
Pebulutangkis andalan Indonesia tersebut merupakan putri dari pasangan Willy Polii dan Evie Pakasi. Greysia juga memiliki dua saudara kandung, yaitu Rickettsia Polii dan Hersyalin Polii.
Ia mulai bergabung di tim Piala Uber Indonesia sejak 2004 dan 2008. Untuk ganda putri, Greysia beberapa kali berganti pasangan. Sebelum berpasangan dengan Apriyani Rahayu, Greysia dipasangkan dengan Heni Budiman, Vita Marissa, Nitya Krishinda Maheswari, Jo Novita, dan Meilina Jauhari.
Sejak 2017 hingga kini Greysia mulai dipasangkan dengan Apriyani Rahayu. Bersama Apriyani, ia berhasil menyumbang medali perunggu Asian Games 2018.
Selain itu, Greysia juga pernah tampil di sektor ganda campuran dengan Muhammad Rijal dan Tontowi Ahmad.
Prestasi tertinggi yang pernah diraihnya adalah peringkat 2 dunia (bersama Nitya Krishinda Maheswari) pada 28 Januari 2016.
Bersama Apriyani Rahayu meraih peringkat 3 dunia pada 20 September 2018. Ketika mengikuti Olimpiade Tokyo, ia dan Apriyani berada di peringkat 6 dunia.
Greysia yang sempat patah semangat karena pasangan terbaiknya saat itu, Nitya akhirnya berhasil mengembalikan semangatnya dan impian merebut medali emas berhasil diwujudkan.
Bahkan kini ia sudah memiliki suami. Ia menikah dengan pengusaha perhiasan Felix Djimin pada 23 Desember 2020 lalu. Setelah menikah ia tak sempat bulan madu, karena langsung masuk pelatnas untuk persiapan ke Olimpiade Tokyo.
Kini pengorbanan Greysia terbayar sudah. Medali emas impiannya sudah diraih dan juga suami impian. Sempurn sudah.
Siapa Apriyani Rahayu?
Apriyani Rahayu merupakan atlet kelahiran 29 April 1998. Apriyani adalah pebulu tangkis Indonesia dengan spesialis ganda putri dan ganda campuran ketika masih junior.
Dalam karier, Apriyani mulai berlatih bulu tangkis di Jakarta pada akhir 2011 di Klub Pelita Bakrie. Kemudian pada pertengahan 2015, Apriyani berpindah klub ke Jaya Raya Jakarta. Apriyani turut memperkuat bulu tangkis Indonesia sejak 2014 hingga 2016 di level junior.
Sebelum dipasangkan dengan Greysia Polii, Apriyani pernah berpasangan dengan beberapa pemain, seperti Rosyita Eka Putri, Fachriza Abimanyu, Rinov Rivaldy, Jauza Fadhila Sugiarto, Agripinna Prima Rahmanto Putra, dan Panji Akbar Sudrajat.
Untuk prestasi, Apriyani pernah meraih medali perunggu di sektor ganda putri Kejuaraan Dunia 2018 dan 2019, serta medali perunggu di sektor ganda putri Asian Games 2018.
Ia adalah pemain berbakat yang mampu mengimbangi seniornya. Berbeda usia 10 tahun dengan Greysia tak menjadi hambatan baginya untuk berkomunikasi.
Bahkan mereka terlihat sangat dekat dan akrab sehingga baik Apriyani dan Greysia mudah berkomunikasi di lapangan.
Kini Apriyani hanya berharap mendapat pasangan yang tangguh seperti Greysia jika kelak Greysia memutuskan gantung raket. ****