Menyewa Jasa 'Teman Curhat' Seperti di Jepang
Belum lama ini viral seorang pemuda pengangguran di Jepang mendadak banyak uang lantaran menawarkan jasa “teman curhat”. Kalau di Jepang tersedia jasa seperti itu, bagaimana dengan di Indonesia?
Morimoto Shoji, adalah nama pria di Jepang yang kini terkenal sebagai penyedia jasa “teman curhat” atau bahkan bisa disewa sebagai “teman kencan”. Sebelumnya ia hanya pengangguran setelah keluar dari kantornya di 2017.
Pria berusia 37 tahun ini memiliki gelar di bidang fisika, namun ia merasa tak cocok bekerja sebagai editor buku ketika itu dan memilih berhenti bekerja. Setelah berhenti bekerja, pemuda yang akrab disapa Shoji ini, mulai berpikir untuk mencari uang dengan cara lain.
Pada 2018, seperti dilansir Oddity Central, Shoji memutuskan merilis jasa “teman curhat” karena di Jepang, banyak orang yang merasa kesepian dan membutuhkan teman untuk sekadar bercerita atau berbagi tentang sesuatu hal. Jasa tersebut ia beri nama “People Who Do Not Rent”.
Uniknya, semula ia tak meminta bayaran terhadap klien yang menggunakan jasanya. Ia hanya meminta ditraktir makan dan ongkos untuk transport saja. Namun kebanyakan kliennya yang mungkin merasa puas, justru memberikan uang tambahan.
Sejujurnya dulu, ia merasa malu ketika menerima uang tambahan dari klien yang memakai jasanya. Namun lama-kelamaan ia menjadi terbiasa. Seiring berjalannya waktu, namanya sebagai penyedia jasa teman berbagi rasa pun semakin populer di media sosial. Ia memang menggunakan media sosial Twitter untuk mempromosikan layanan tersebut.
Yang semula ia hanya menawarkan jasa sebagai pendengar saja, permintaan untuk menjadi “teman kencan” sesaat pun juga berdatangan. Beberapa kali ia disewa gadis-gadis jomblo yang membutuhkan pasangan saat harus menghadiri pesta pernikahan, pesta ulang tahun atau acara-acara formal lainnya.
Saking populernya, dalam satu hari, Shoji bisa melayani klien mulai pukul 08:30 hingga pukul 22:00.
Shoji bercerita, bahwa ada klien tajir yang menyewanya sebulan sekali hanya khusus untuk mendengarkan dirinya bercerita selama tiga jam. Shoji tak melakukan apa-apa, tapi klien memberikan bayaran yang tinggi.
Dalam setiap melayani klien, Shoji juga selalu berkata jujur, bahwa ia tak memiliki kemampuan apa-apa selain hanya menemani klien. Shoji tak memasang tarif khusus, tapi ia berhak menerima bayaran sesuai dengan kepuasan klien.
Setelah dua tahun membuka jasa “teman curhat”, kini follower Twitter @morimotoshoji lebih dari 270.000 orang. Bahkan, Shoji pun pernah beberapa kali tampil di televisi Jepang untuk wawancara seputar jasanya, juga sejumlah media cetak telah mewawancarainya. Ia juga memiliki manga dan buku tentang perjalanan hidupnya. Shoji kini bak selebritis.
Ternyata jasa serupa juga tersedia di Indonesia. Secara resmi, umumnya layanan seperti ini, sudah dilakukan para psikiater. Namun lantaran curhat dengan psikiater mungkin membutuhkan biaya tinggi, sejumlah jasa sejenis pun kini mulai ditawarkan melalui beragam media sosial.
Meski tak resmi, namun jangan salah. Pengikutnya juga membludak. Itu artinya, masyarakat Indonesia sejatinya juga butuh teman berbagi rasa serta cerita. Sejumlah akun media sosial menyediakan layanan tersebut secara gratis, namun ada juga yang berbayar.
Jika Anda melakukan pencarian melalui akun Instragram atau Twitter atau Facebook dengan kata kunci “jasa teman curhat” atau “teman curhat”, maka akan muncul sejumlah akun yang menyediakan jasa tersebut. Selanjutnya, Anda tinggal pelajari dan jika berminat tinggal join dan ikuti ketentuan yang mereka buat.
Salah satu yang paling populer di Indonesia, adalah influencer Jonathan End yang membuka layanan berbayar. Ia mematok tarif Rp100.000 per lima menit melalui telepon. Ketika itu, ia mengaku hanya iseng. Namun pada akhirnya kebanjiran klien juga. Menurutnya, banyak klien yang merasa tenang ketika mendengar suaranya.
Bagaimana yang membutuhkan pasangan kencan? Berbagai akun media sosial jasa sejenis itu kini sudah tersedia. Anda tinggal gunakan kata kunci “jasa teman kencan” atau “pacar sewaan” baik menggunakan Twitter, Instagram atau Facebook, sejumlah akun yang menyediakan jasa tersebut akan muncul.
Tapi, sebaiknya Anda berhati-hati jika ingin menyewa jasa seperti ini. Pastikan mereka hanya menyediakan jasa sekadar menemani ke acara pesta ulang tahun atau pesta pernikahan, atau menjadi guide saat liburan. Tidak untuk melayani kegiatan lainnya.
Umumnya mereka cukup ramah, dan bersedia menjelaskan jika Anda ingin bertanya-tanya dulu bagaimana cara menggunakan jasa mereka. Pastikan join dulu, agar komunikasi lebih lancar dan Anda lebih mengerti bagaimana aturan dari jasa seperti ini. ***